Minggu, 17 Juli 2011

Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan

Lokasi : Laboratorium Fakultas Pertanian UGM
Waktu : 13.30 WIB
Acara : Pengendalian Penyakit secara Kimiawi dan Pembuatan Pestisida Nabati


Pembuatan Pestisida Nabati dengan bahan dasar daun mimba


Pembuatan bubur bordeaux




Sampel buah yang akan diinfeksi menggunakan jamur
dan sampel fungisida dan bakterisida kimia


Sepanjang Beach, Yogyakarta


There..Sepanjang Beach. Located in the south of Yogyakarta City, Gunung Kidul Regency. It’s a lovely beach! Everything you find : a salty taste, fresh wind, white sands, lot of sea urchins and sepents stars, sourrounded by white corals and sea-grass, clear water.. Found in a one beach. This beach not yet well-known, so you’ll find this beach quiet. Taste like your own beach, ;)

sea urchin

sherpent star

Out from Sundak-Kukup-Drini track, you must turn right to reach this beach. Don’t worry, you’ll find a signpost like this : “PANTAI SEPANJANG ->” . You also have to pay for parking your drive, about Rp 1000 for each. And… the deep blue sea like drag you into it. High waves meet the coral make it more friendly to us.

Ullen Sentalu Museum



Feel so bored in kost, i accepted my frend’s invitation went to museum around Yogyakarta. In Yogyakarta you can find a lot of museums, like Wayang Kanton Museum, Batik Museum, Mount Merapi Museum, Monumen Jogja Kembali Museum, and others. First, we went to Ullen Sentalu Museum. Ullen Sentalu Museum located in the foothill of Mount Merapi. This museum contents are about the ginealogy, paints, statues, private collection of The Kings, It’s family and It’s descent (until now) of Mataram Islam Empire.


This museum has beautiful architecture, combination from floating garden, modern, and traditional. Most of the whole contents in this museum are paints of The Kings, Queens, and its family of Kasunanan, Kasultanan, Pakuningratan and Mangkunegaran kingdoms. When Java was in empire age, there was a big kingdoms that rules whole of Java island and its surrounding. It's Mataram Islam, and the King is Panembahan Senopati. Then, Mataram Islam kingdom break into 4 little kingdoms, there were Kasultanan and Paku Alaman in Yogyakarta, then Kasunanan and Mangkunegaran in Surakarta or familiar with the title Solo. Unfortunately, we couldnt took pictures here,as the main rule. We only could took pictures just in special area. In The end of Tour, we will be given a glass of old-royal-drink with secret recipes. People believe if we drink it we would ageless.

Selasa, 31 Mei 2011

Ayoo Kunjungi Indonesia Kami!

Ada kuisnya juga lho, just klick it :
http://www.indonesia.travel/quiz/index.php?fuid=1483713726
dan menangkan paket liburan ke Pulau Komodo for free Dari Dinas Pariwiasata dan Kebudayaan!

Nilai = Usaha + Doa

Ada yang bilang kalau nilai itu gambaran dari usaha kita ditambah doa kita kepada Tuhan. Kalau sama quote yang ini, saya setuju deh. Soalnya quotes itu berlaku sama hidup saya. Kalau enggak berlajar ya, enggak dapet nilai bagus (yang berujung ke IP yang enggak bagus juga, terus dihujat orang tua *udah-bayar-mahal-tapi-IP-ga-bagus-pulang-aja-sana-ga-usah-kuliah*) dan parahnya IP saya ga bagus karena jarang belajar dan keseringan main. Iya dong, kan semboyannya belajar tidak boleh sampai mengganggu jadwal main (diajarin dosen gaol. Gue suka gaya anda pak!). Mumpung masih muda dan kuat, ya alangkah baiknya menjelajah isi negeri, daripada besok tua nyesel karena waktu muda enggak sempet kemana-mana karena cuma serius belajar. Hahahaha *alibi

Tapi saya heran, ada beberapa teman kuliah saya yang enggak terpengaruh sama quote diatas. Sibuk, ikut kegiatan sana-sini, jarang masuk kuliah alias TA terus, jarang ngumpulin tugas, tapi waktu pengumuman nilai tiba, nilainya pasti A berderet. Sial, makan apa nih anak, kok aku enggak bisa begitu ya. Mau dong tukeran otak, soalnya bikin iri mampus

Yah, disesali atau diiri pun tak ada guna. Mungkin saya tipe orang yang harus berusaha dulu baru bisa mendapatkan apa yang saya inginkan. Jadi inget jaman daftar kuliah, ada temen yang tes disana-sini lolos terus di pilihan 1 (otak matrix), ada yang tes sana-sini ga ada yang lolos sama sekali (ya saya ini, hahahaha). Tapi toh akhirnya lolos juga, dan alhamdulillah 3 tempat yang berhasil saya dapatkan di universitas ternama semua. Semacam, Tuhan ingin menguji dulu apakah saya dapat terus bangkit di kondisi seburuk apapun. Yah, ucapan syukur selalu datang setelah mengeluh. Mengingat kemampuan setiap orang berbeda, jadi saya mencoba berhenti untuk iri ke teman-teman saya yang otaknya berasa prosesor intel super. Toh, mereka enggak bisa cerita banyak kaya saya :p

Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Hama Tanaman

Lokasi : Bantul, Yogyakarta
Waktu : 08.30 WIB
Cuaca : Cerah Berawan
Acara : V. Teknik pengamatan populasi organisme pengganggu, musuh alami, dan analisis kerusakan
Objek : Sawah

Pengamatan Relatif



Pengamatan Mutlak


Populasi Serangga Yang berhasil dikumpulkan



Keterangan :
  • Populasi mutlak adalah jumlah populasi hama hasil pengamatan yang dinyatakan dalam unit satuan luas, unit habitat yang berupa tanaman, kelompok tanaman ataupun bagian tanaman, misalnya 10 ekor/rumpun.
  • Populasi relatif adalah hasil pengamatan yang dinyatakan dalam unit satuan usaha, misalnya oleh penggunaan jaring serangga dan penggunaan berbagai jenis perangkap, misalnya 25 ekor/10 kali ayunan jaring.
Di daerah tersebut, hama yang banyak ditemukan yaitu wereng coklat dan wereng hijau.



Senin, 16 Mei 2011

Sejak ada KIK..

Beberapa hari ini ada banyak selebaran ditempel di papan pengumuman kampus saya tercinta, isinya sebagai berikut :

1#



2#



3#

#edisigalauKIK
*dan masih banyak beberapa, saya males motretnya :p

Keberadaan KIK memang perlu ditinjau ulang sepertinya, mengingat protes seperti ini masih sering dilontarkan. Kalau saya pribadi sih, cenderung mendukung keberadaan KIK, buat isi-isi dompet dengan kartu supaya keliatan lebih isi dan keren (soalnya ada logo UGM nya + nama saya yang tercantum dengan indah) hahaha.. bukan bukan. Baiknya KIK, bisa sebagai identitas motor mahasiswa dan (kalau efektif) bisa mengurangi angka curanmor di sekitar wilayah kampus UGM. Yang saya kurang setuju, penarikan uang masuk sebesar Rp. 1000,00 bagi kendaraan bermotor non-KIK. Hingga sekarang, transparansi tentang kemana uang rakyat sebesar Rp 1000,00 rupiah itu mengalir. Untuk apa uang 1000 rupiah itu pak rektor UGM yang terhormat? Untuk perbaikan sarana dan prasarana, atau untuk dana kegiatan mahasiswa non-akademis, atau untuk kepentingan akademis, atau.. untuk simpanan pribadi? Kita tunggu saja tanggal mainnya.